TCO dapat dikategorikan menjadi :
- Biaya langsung atau biaya di depan (direct & up-front cost) : pembayaran awal untuk semua perangkat keras, perangkat lunak, peralatan telekomunikasi, biaya pengembangan atau instalasi, biaya konsultasi, dsb
- Biaya berjalan (ongoing cost) : gaji, biaya training, biaya upgrade, maintenance, supply, dsb
- Biaya tidak langsung (indirect cost) : pengeluaran akibat berkurangnya procuktivitas, biaya akibat adanya kegagalan sistem, biaya audit peralatan, quality assurance, dan PIR / Post Implementation Review
Cara menghitung TCO: Biaya investasi awal software +
biaya training dan biaya upgrade serta pemeliharaan software selama waktu
penggunaannya.
- Definisi umum: Perkiraan semua biaya langsung dan tidak langsung berkaitan dengan sebuah aset atau teknologi selama siklus hidupnya.
- Konsep berdasarkan pada teori biaya transaksi (transaction cost theory) oleh Oliver E. Williamson, 1985
- Analisis TCO awalnya dikembangkan oleh perusahaan riset Grup Gartner pada tahun 1987 untuk menentukan biaya dari memiliki dan menggunakan komputer pribadi pada sebuah perusahaan.
- Idealnya penilaian TCO selain mengandung biaya pembelian, juga semua aspek dalam penggunaan dan perawatan suatu peralatan atau sistem.
- Biaya-biaya tersebut meliputi:
- Biaya Pelatihan untuk petugas support.
- Biaya pelatihan untuk user
- Biaya yang terjadi jika terjadi kerusakan (terencana
atau tidak terencana).
- Insiden yang mengurangi kinerja (misal: user
menunggu selama ada perbaikan)
- Biaya jika ada masalah keamanan (reputasi dan
pemulihannya)
- Biaya persiapan bencana dan pemulihannya.
- Ruangan
- Listrik
- Biaya pengembangan
- Biaya test infrastruktur IT
- Quality Assurance
- Boot image control
- Penanganan sampah elektronik
- Penonaktifan sistem / peralatan
- TCO memandang melampaui investasi modal awal dengan mempertimbangkan dukungan teknis, administrasi, pelatihan, dan penghapusan.
- TCO mengestimasi biaya tahuan per pengguna untuk setiap pilihan prasarana potensial; biaya ini kemudian dijumlahkan.
- Perkiraan yang teliti berdasarkan TCO memberikan angka perhitungan yang dapat membandingkan pilihan investasi atau pengadaan aset.
- Rumus Menghitung TCO:
TCO = total cost
of ownership
A = acquisition cost
P.V. = present value at the company`s cost of money
Σ = the sum of the terms in ( ) from years i to n
Ti = training cost in year i
Oi = operating cost in year i
Mi = maintenance cost in year i
A = acquisition cost
P.V. = present value at the company`s cost of money
Σ = the sum of the terms in ( ) from years i to n
Ti = training cost in year i
Oi = operating cost in year i
Mi = maintenance cost in year i
1.
Tantangan yang Dihadapi dalam
Implementasi ERP System Investasi ERP sangat mahal Pembangunan sebuah sistem
ERP dapat dipastikan memerlukan investasi yang cukup mahal. Penyediaan hardware
dan software, terlebih lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk maintenance
sistem tersebut. Ini merupakan salah satu tantangan yang harus diperhitungkan
oleh perusahaan, ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak
menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain Keberhasilan implementasi ERP
bergantung pada tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaksanaan
sistem ini, bukan dari sistem ERP sendiri. Maka ketika suatu sistem ERP
berhasil diimplementasi di suatu perusahaan, belum tentu perusahaan lain akan
berhasil juga melaksanakannya. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP
yg tepat Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP
menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business
Process yang ada Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang
didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif
Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy
yang cacat dan business process yang ‘parah’ Pengetahuan tanpa pengalaman
menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian
terbukti tidak bisa diimplementasikan Ada struktur proses seleksi yang
sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP.
Hal-hal yang harus dilakukan adalah
Maintainability
1) Analyzability
Berdasarkan sistem yang telah
dibangun dapat dianalisa bahwa sistem ini belum cukup mudah untuk
diketahui jika terdapat kesalahan dalam
proses pembangunan system sehingga diperlukan usaha yang lebih dalam melakukan modifikasi
sistem ERP ini.
2) Changeability
Berdasarkan sistem yang telah
dibangun dapat dianalisa bahwa sistem ini mudah untuk dimodifikasi
apabila dilakukan dengan usaha
yang maksimal karena sistem ini telah menyediakan modul untuk menambah
fitur tambahan.
3) Stability
Dari analisa sistem yang telah dilakukan, dapat
dikatakan bahwa fungsi–fungsi dalam sistem dapat bekerja secaraoptimal
jika salah satu fungsi mengalami modifikasi. Karena sistem telah
dibuat dengan mudah sehingga jika terjadi perubahan di salah satu fungsi
maka fungsi yang lain di dalamsistem masih dapat bekerja dengan baik
4) Testability
Dari analisa sistem yang telah dilakukan, dapat
dikatakan jika sistem yang dibangun dan telah dimodifikasi dapat divalidasi
secara baik, hal ini dikarenakan sistem telah dibangun
sehingga dapat dengan mudah dimodifikasi.
No comments:
Post a Comment