Langkah – langkah yang dilakukan dalam
teknik ini adalah (Dermawan,2004):
1.
Para pembuat keputusan melalui proses Delphi dengan identifikasi
isu dan masalah pokok yang hendak diselesaikan.
2.
Kemudian kuesioner dibuat dan para peserta teknik Delphi, para
ahli, mulai dipilih.
3.
Kuesioner yang telah dibuat dikirim kepada para ahli, baik
didalam maupun luar organisasi, yang di anggap mengetahui dan menguasai dengan
baik permasalahan yang dihadapi.
4.
Para ahli diminta untuk mengisi kuesioner yang dikirim,
menghasilkan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalah, serta mengirimkan
kembali kuesioner kepada pemimpin kelompok, para pembuat keputusan akhir.
5.
Sebuah tim khusus dibentuk merangkum seluruh respon yang muncul
dan mengirimkan kembali hasil rangkuman kepada partisipasi teknik ini.
6.
Pada tahap ini, partisipan diminta untuk menelaah ulang
hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas atau memperingkat alternatif solusi
yang dianggap terbaik dan mengembalikan seluruh hasil rangkuman beserta masukan
terakhir dalam periode waktu tertentu.
7.
Proses ini kembali diulang sampai para pembuat keputusan telah
mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna mencapai kesepakatan untuk
menentukan satu alternatif solusi atau tindakan terbaik.
Proses Delphi
1. Mengembangkan
Pertanyaan Delphi
Ini adalah kunci proses Delphi. Jika
responden tidak memahami pertanyaan awal yang luas yang merupakan fokus dari
teknik Delphi, mereka dapat menjawab dengan tidak tepat atau menjadi frustasi
dan kehilangan minat.
Untuk ilustrasi langkah
pertama ini, bayangkan pembuat keputusan sudah meminta studi Delphi untuk
mengevaluasi kegunaan dari Teknik Delphi di dalam perencanaan program. Dalam
ilustrasi ini, staff mungkin menemukan bahwa pembuat keputusan yang pertama
membicarakan tentang keinginan studi Delphi dalam rangka mengidentifikasi area
di mana Delphi dapat digunakan sebagai suatu bantuan perencanaan. Setelah
beberapa diskusi, bagaimanapun juga, mungkin menjadi jelas bahwa pembuat
keputusan telah memperoleh informasi dengan baik tentang subjek ini dan
perhatian yang riil, mereka mendapatkan suatu gambaran yang seimbang menyangkut
kelemahan dan kekuatan Delphi sebagai alat untuk menaksir kebutuhan masyarakat
dan menetapkan prioritas. Jadi, penting untuk berhati-hati didalam merumuskan
pertanyaan Delphi.
2. Memilih dan
menghubungi responden
Supaya terjadi
partisipasi yang efektif dari responden, maka responden: (1) harus merasa
secara pribadi terlibat dalam pengambilan keputusan; (2) mempunyai kesempatan
untuk berbagi informasi; (3) memiliki motivasi untuk terlibat dalam
menyelesaikan jadwal dan tugas Delphi; dan (4) merasa bahwa dalam pengumpulan
pendapat/pertimbangan dari responden meliputi informasi dimana mereka juga ikut
menilai dan mengakses informasi.
3. Memilih ukuran
contoh
Ukuran panel responden bisa berubah-ubah. Dengan suatu
kelompok orang yang homogen, 10-15 peserta mungkin cukup. Bagaimanapun, kasus
di mana berbagai kelompok referensi dilibatkan, beberapa ratus orang mungkin
mengambil bagian. Pengalaman menunjukkan
bahwa apabila jumlah sampel melebihi 30 orang, maka kelompok tidak akan efektif
menghasilkan keputusan yang diharapkan.
4. Mengembangkan Kuesioner
1 dan test
Kuesioner pertama dalam suatu Delphi mengijinkan peserta
untuk menulis jawaban tentang isu masalah besar. Keuntungan langkah ini
meliputi:
1)Waktu cukup untuk berpikir dan refleksi
2)Menghindarkan pemusatan yang tak perlu pada gagasan
tertentu
3)Menghindarkan kompetisi, tekanan status, dan
penyesuaian issu.
4)Keuntungan dari masalah utama yang masih ada/tersisa.
5)Menghindarkan untuk memilih antara gagasan secara
prematur (tetapi
unik ke Delphi)
6)Fleksibilitas dalam membiarkan peserta untuk menjawab
pada waktu yang sangat menyenangkan.
7)Tidak memerlukan waktu perjalanan.
8) Keadaan tanpa nama.
5. Analisa Kuesioner 1
Pada langkah ini dalam studi Delphi,
kuesioner telah dikirim dan dikembalikan oleh responden. Analisa dari kuesioner
seharusnya menghasilkan suatu ringkasan daftar identifikasi “item” dan membuat
komentar. Daftar
seharusnya mencerminkan pendapat awal responden mengenai variabel kunci,
sekalipun cukup singkat untuk semua responden dengan mudah meninjau ulang,
mengkritik, mendukung, atau menentang.
6. Mengembangkan Kuesioner
2 dan test
Untuk mengembangkan kuesioner 2,
maka dibutuhkan penjelasan yang mudah dimengerti oleh responden. Kuesioner 2 disusun dari
pernyataan-pernyataan yag telah dikumpulkan pada kuesioner 1. Karena jawaban dari responden pada
kuesioner 1 beraneka raman, maka perlu disusun kalimat yang lebih mudah
dipahami yang mewakili pernyataan-pernyataan responden pada kuesioner 1.
Sebelum kuesioner 2 dikirim ke responden, maka perlu dilakukan uji (pree test)
terhadap kuesioner 2 dengan menggunakan responden diluar responden yang
sebenarnya.
7. Analisa Kuesioner
2
Analisa dari kuesioner 2 sebaiknya:
(I) menghitung jumlah suara untuk item; dan (2) meringkas komentar tentang
materi di dalam suatu format yang menimbulkan pemikiran/perhatian dan mudah
untuk memahami.
8. Mengembangkan Kuesioner
3 dan test
Tujuan yang sebenarnya dari
studi Delphi kita adalah untuk menghasilkan konsensus atas issu-issu penting
(Kuesioner 1). Kuesioner 2
berisikan klarifikasi dari pernyataan-pernyataan responden yang teridentifikasi
pada kuesioner 1 dan mengetahui urutan (bobot) dari masing-masing pernyataan.
Pada kuesioner 3 yang diharapkan adalah meminta peserta untuk meninjau ulang,
menanggapi dan menyatakan pertimbangan individu mereka menyangkut pentingnya
masing-masing item.
9. Analisa kuesioner 3
Analisis kuesioner 3 mengikuti
prosedur yang sama seperti analisis kuesioner 2. Penelitian fakta sebaiknya
diambil untuk memastikan kejelasan dalam persiapan dalam statemen hasil akhir
ini sedemikian sehingga individu yang tidak mengambil bagian di dalam studi
Delphi memahami kategori ringkasan dan dapat mengutarakan.
10. Menyiapkan laporan
akhir
Peserta dan anggota kelompok
kerja sudah mempunyai banyak pekerjaan dalam studi Delphi. Kedua-duanya berhak
mendapat umpan balikk. Analisa kuesioner 3 dapat digunakan sebagai suatu sarana
parsial untuk umpan balik itu. Bagaimanapun, suatu laporan akhir sebaiknya
meringkas tujuan dan proses seperti halnya hasil itu. Laporan akhir bisa juga
meminjamkan hak kekuasaan ke tindakan yang diambil oleh pembuat
keputusan. Itu adalah,
jika Delphi digunakan dalam
pengembangan dari agenda konferensi, adalah penting untuk menulis suatu laporan
ringkas untuk menunjukkan bagaimana Delphi mempengaruhi konferensi itu sendiri.
Jika Delphi digunakan untuk membuat keputusan mengenai kebijakan, ini sebaiknya
mungkin untuk mengembalikan posisi kertas itu sewaktu dikembangkan atas dasar
kuesioner 3. Dalam beberapa kasus, penting bahwa peserta diberi suatu ringkasan
menyangkut hasil dari kuesioner 3 dalam rangka mencapai hasil akhir dari proses
Delphi.
Kelebihan
Metode Delphi
·
Hasil berdasarkan dari para ahli.
·
Anonimitas dan isolasi memungkinkan kebebasan yang maksimal dari
aspek-aspek negative dari interaksi sosial.
·
Opini yang diungkapkan para ahli luas, karena dari pendapat
masing-masing ahli.
Kekurangan Metode Delphi
·
Biaya yang besar untuk mengundang para ahli.
·
Hasil berdasarkan anggapan-anggapan (asumsi).
·
Tidak semua hasil berjalan sesuai prediksi.
·
Memakan waktu yang lama
Metode ini mengumpulkan pendapat dari para
ahli yang paling berkualitas dan pada saat yang sama mengeliminasi masalah
(mendesak, rasa malu, pemikiran-kelompok) pada kelompok.
5. Evaluasi Terhadap
Teknik Evaluasi Delphi
Teknik evaluasi Delphi merupakan salah
satu alat dari teknik evaluasi yang digunakan dalam teknik evaluasi dengan
pendekatan keputusan teoritis. Sedangkan teori keputusan teoritis adalah
pendekatan yang menggunakan metode-metode diskriptif untuk menghasilkan
informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil
kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan.
Perbedaan pokok antara evaluasi teoritis keputusan di satu sisi, dan evaluasi
semu dan evaluasi formal di sisi lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan
teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target
dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan. Ini berarti bahwa
tujuan dan target dari para pembuat kebijakan dan administrator merupakan salah
satu sumber nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam memformulasikan
dan mengimplementasikan kebijakan dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target
di mana kinerja nantinya akan di ukur.
Teori Delphi ini sangat baik untuk
memecahkan masalah yang bersifat general, dimana rencana kebijakan tersebut berkaitan
erat dengan ahli-ahli bidang tertentu. Karena dari setiap ahli pada bidang
tertentu akan dapat mengeluarkan aspirasinya yang memiliki kemampuan dari segi
yang didalaminya. Selain itu, metode ini tidak memperhatikan nama dari ahli
untuk mencegah pengaruh besar satu anggota terhadap anggota yang lainnya, dan
Masing – masing responden memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan
masing – masing bagian dan jika perlu melihat informasi yang diperlukan untuk
mengisi kuisioner sehingga dapat menghindari tekanan social psikologi.
Namun, teori ini juga mempunyai
beberapa kekurangan yang juga harus diperhatikan yaitu waktu yang akan
dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan cukup lama, karena metode ini
menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-beda aspek maka dikhawatirkan akan
merepresentasikan opini yang tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan
cenderung berpikir hanya dari aspek yang terbaik baginya.
MANTAP
ReplyDelete